Sinar Mata itu Malam ini… Aku melihatnya lagi Sinar mata itu…. setelah lebih dari empat tahun aku tidak bisa menatapnya. meskipun hanya dari sebuah gambar. Mata teduh yang pertama kali menangis untukku. Mata yang pernah memberiku sejuk dalam setiap kegelisahan-kegelisan jiwa tak berujung. Mata yang pernah memberiku damai di antara penat-letih pencarian jati diri masa remaja yang ‘liar’ dan melelahkan. Mata yang saat ku menatapnya, aku merasa melihat keindahan yang tak tergambarkan. Tuhan semesta… Hanya Kau yang tahu alasan mengapa kau berikan dalam hatiku rasa kasih yang teramat besar untuknya. Jika memang benar kelak kau tidak takdirkan kami bisa ‘bersama’, Ku mohon, berikan padaku di sisa umurku ini, kedamaian tak terhingga Seperti saat aku menatap matanya. Meski ‘tak kan bisa siapapun menggantikan ‘kehadirannya’ Di hati… Tajamu’ Khomis, New Cairo 14 April ’08 Saat semalaman kutatap foto ‘dia’ lagi yang kutemukan di ‘fs’ temannya |
wah aku iri sama cewek yang diceritain di puisi ini..
kenapa dia punya kakak yang begitu sayangi dia..